cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agrotek Tropika
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23374993     EISSN : 26203138     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Journal of Tropical Agrotek published since 2013 and published three times in one year ie in January, May, and September. Journal of Tropical Agrotek published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agroteknologi Association of Indonesia (PAGI) Lampung.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2013)" : 20 Documents clear
KERAGAAN, KERAGAMAN, DAN HERITABILITAS KARAKTER AGRONOMI KACANG PANJANG (Vigna Unguiculata) GENERASI F1 HASIL PERSILANGAN TIGA GENOTIPE Nyimas Sa’diyah; Maylinda Widiastuti; Ardian Ardian
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.661 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1885

Abstract

Untuk meningkatkan produksi kacang panjang, perlu penggunaan varietas unggul. Perakitan varietas unggul dapat diperoleh melalui persilangan dua tetua yang memiliki perbedaan. Hasil persilangan antargenotipe kacang panjang dapat dilihat melalui keragaan yang ditampilkan pada generasi keturunan (F1). Pada hasil persilangan antartetua yang berbeda dapat diharapkan terdapat keragaman antara hasil persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keragaan karakter agronomi, keragaman dan nilai duga heritabilitas arti luas kacang panjang generasi F1 hasil persilangan tiga genotipe. Benih yang digunakan adalah benih F1 kacang panjang yang merupakan hasil persilangan antara testa merah putih x testa hitam (AxB), testa hitam x testa merah putih (BxA), testa hitam x testa coklat (BxC), testa coklat x testa merah putih (CxA), benih tetua testa merah putih, testa hitam, testa coklat. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dan data dianalisis dengan menggunakan, analisis ragam,dan dilanjutkan uji LSI (Least Significant Increase) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman fenotipe karakter agronomi kacang panjang hasil persilangan tiga genotipe adalah luas untuk semua variabel. Untuk keragaman genotipe karakter agronomi kacang panjang hasil persilangan tiga genotipe adalah luas untuk variabel umur berbunga, umur panen polong kering, jumlah polong tanaman, rata-rata jumlah polong tanaman, rata-rata panjang lokul, jumlah benih total, bobot benih tanaman, tetapi untuk variabel umur panen polong segar, jumlah tangkai bunga, rata-rata panjang polong tanaman, rata-rata jumlah lokul tanaman dan bobot 100 benih adalah sempit. Besaran nilai heritabilitas arti luas karakter agronomi kacang panjang generasi F1 hasil persilangan tiga genotipe. untuk variabel umur berbunga dan rata-rata panjang lokul adalah tinggi, variabel umur panen polong kering, jumlah polong tanaman, rata-rata jumlah polong tanaman, dan jumlah benih total adalah sedang, variabel umur panen polong segar, jumlah tangkai bunga, rata-rata panjang polong tanaman, rata-rata jumlah lokul tanaman, bobot benih tanaman, dan bobot 100 benih adalah rendah.
PENGARUH TUMPANGSARI SELADA DAN SAWI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.) Dewansyah Sabtaki; Tri Dewi Andalasari; Sri Ramadiana
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.49 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh jenis tumpangsari pada pertumbuhan dan produksi dua kultivar gladiol, (2) mengetahui respon masing-masing kultivar terhadap jenis tumpangsari, (3) mengetahui jenis kombinasi tumpangsari yang berpengaruh terhadap masing-masing kultivar gladiol. Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan perlakuan faktorial 2x4, yang ditata dalam rancangan petak terbagi (split–plot design) yang diluluh dalam rancangan acak kelompok (RAK). Taraf faktor sayuran ditempatkan pada petak utama yaitu sayuran selada (S1), sayuran sawi (S2), sayuran campuran (S3), dan tanpa sayuran (S4). Kultivar umbi gladiol yaitu kultivar Holand Putih (VW) dan kultivar Holand Pink (VP) ditempatkan pada petak anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penanaman gladiol dengan sawi dan sayuran campuran (sawi dan selada) mempengaruhi jumlah daun gladiol secara nyata dengan rata-rata 8,54 dan 8,46 daun., (2) Kultivar Holland Pink menghasilkan variabel tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah floret, diameter subang dan bobot subang yang lebih besar dibandingkan Holland Putih. Sedangkan untuk jumlah kormel, Holland Putih menghasilkan jumlah yang lebih banyak daripada Holland Pink, (3) Penanaman gladiol menggunakan sayuran sawi dengan kultivar Holland Pink menghasilkan panjang tangkai yang terbaik yaitu 98,38 cm.
POLA SEGREGASI KARAKTER AGRONOMI TANAMAN KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill) GENERASI F2 HASIL PERSILANGAN YELLOW BEAN DAN TAICHUNG Wastudiawan Pramana Nugroho; Maimun Barmawi; Nyimas Sa’diyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.588 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1886

Abstract

Pola segregasi suatu karakter merupakan salah satu parameter genetik yang perlu diketahui dalam hubungannya dengan proses seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk sebaran dan pola segregasi serta jumlah gen yang mengatur karakter agronomi kedelai generasi F2 hasil persilangan Yellow Bean dan Taichung. Penelitian ini dilaksanan di Kebun Percobaan Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung dan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2011 sampai dengan Februari 2012. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan percobaan tanpa ulangan dan data dianalisis dengan menggunakan uji khi-kuadrat untuk kesesuaian distribusi normal dan kesesuaian antara nilai pengamatan dan nilai harapan. Hasil penelitian menunjukkan karakter umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman dan bobot 100 butir berdistribusi normal sehingga karakterkarakter tersebut termasuk dalam karakter kuantitatif yang dikendalikan oleh banyak gen. Untuk karakter umur panen, jumlah cabang produktif, dan bobot biji per tanaman termasuk dalam karakter kualitatif dan jumlah gen yang mengendalikannya yaitu dua gen yang bersifat epistasis dominan-resesif dengan nisbah 13:3.
EVALUASI VIABILITAS BENIH, KETAHANAN DAN PEMULIHAN TANAMAN EMPAT PEDIGRI INBRED JAGUNG YANG DISIMPAN LEBIH DARI DUA BELAS BULAN Gusti Ayu Ningrum; Saiful Hikam; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.102 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1880

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan produktivitas jagung adalah mengembangkan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan adaptif pada kondisi lingkungan tertentu. Perakitan varietas unggul dimulai dengan membentuk galur atau lini inbred sebagai calon tetua. Inbred adalah individu dengan derajat kehomozigotan yang tinggi yang dicapai melalui self (menyerbuk sendiri) secara berulang. Benih self yang telah disimpan 12-24 bulan mengalami penurunan viabilitas. Penurunan viabilitas dapat dicegah dengan teknik penyimpanan benih yang baik. Untuk memperoleh benih dengan mutu awal yang tinggi, lingkungan pertanaman termasuk kesuburan tanah diusahakan pada kondisi optimal. Salah satu caranya yaitu dengan pemupukan. Kelangkaan pupuk yang terjadi menyebabkan penundaan pupuk pada awal pertumbuhan tanaman. Dengan demikian, inbred perlu diseleksi agar dapat bertahan terhadap ketiadaan pupuk dasar pada fase bibit selama 25-30 hari setelah tanam (hst). Vigor bibit yang kuat akan mampu bertahan walaupun dalam keadaan tercekam. Pemulihan diperlukan untuk melihat vigor bibit dapat meningkat dan menghasilkan tanaman yang normal. Pemberian pupuk NPK diharapkan dapat merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga membantu pemulihan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi viabilitas benih jagung yang telah disimpan lebih dari 12 bulan, (2) mengetahui ketahanan hidup tanaman tanpa tambahan pupuk sampai umur 28 hst, dan (3) mengevaluasi pemulihan tanaman setelah penambahan pupuk. Perlakuan disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan tiga ulangan. Bahan tanaman yang digunakan adalah empat benih inbred yaitu UL4.01 (Srikandi), UL3.03 (BiSi 3), UL2.03 (Cargill 3), dan UL1.04 (Pioneer 4). Kehomogenan data dianalisis menggunakan uji Bartlett dan Levene. Jika hasil analisis ragam yang diperoleh nyata, maka dilakukan pemeringkatan nilai tengah dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada á 5%. Tingkat Pertumbuhan dianalisis dengan trend line melalui Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Empat pedigri inbred jagung memiliki persentase viabilitas benih >86% yaitu UL4.01 95%, UL3.03 100%, UL2.03 94%, dan UL1.04 100%; (2) Keempat pedigri inbred jagung mampu bertahan hidup tanpa adanya tambahan pupuk sampai umur 28 hst, (3) Setelah diberi pupuk keempat pedigri inbred jagung tidak menunjukkan terjadinya pemulihan.
PENGARUH BEBERAPA FUNGISIDA NABATI TERHADAP KETERJADIAN PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) Rara Ayu Sekarsari; Joko Prasetyo; Tri Maryono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.495 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1924

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun (tapak liman, mimba, sirih, dan seraiwangi) dalam mengendalikan penyakit bulai (Perenosclerospora maydis) pada tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan dari Mei sampai Juni 2012 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap dengan lima ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol berupa air steril (P0), ekstrak daun tapak liman (P1), ekstrak daun mimba (P2), ekstrak daun sirih (P3), ekstrak daun seraiwangi (P4) dan fungisida sintetik (P5). Hasil penelitian menunjukkan (1) Ekstrak daun tapak liman, mimba, sirih, dan seraiwangi efektif dalam menekan penyakit bulai pada jagung manis (2) Seraiwangi memiliki potensi yang paling tinggi dalam menekan keterjadian penyakit bulai pada jagung manis.
RESPON DELAPAN JENIS GULMA INDIKATOR TERHADAP PEMBERIAN CAIRAN FERMENTASI PULP KAKAO Aris Faisal Pratama; Herry Susanto; Dad R. J. Sembodo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.843 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1919

Abstract

Cairan fermentasi pulp kakao merupakan salah satu hasil sampingan dari pengelolaan kakao, yang masih belum termanfaatkan secara optimal. Berdasarkan hasil uji awal yang dilakukan, cairan fermentasi pulp kakao memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bioherbisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya racun yang terkandung dalam cairan fermentasi pulp kakao dan jenis gulma yang dapat teracuni. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dari Febuari sampai Juli 2012. Perlakuan disusun secara faktorial (2 x 8) dalam rancangan strip plot dengan tiga ulangan. Faktor pertama fermentasi pulp kakao dan faktor kedua delapan jenis gulma indikator. Data yang didapat dianalisis ragam dan apabila terdapat perbedaan nilai tengah perlakuan, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan cairan fermentasi pulp kakao memiliki kandungan asam organik yang dapat meracuni delapan jenis gulma indikator. Persentase keracunan gulma golongan rumput 83 %, daun lebar 41 %, dan teki 33 %. Gulma golongan rumput memiliki persentase keracunan paling tinggi, sedangkan golongan teki persentase keracunannya paling rendah. Bobot kering brangkasan delapan gulma indikator, baik diaplikasi cairan fermentasi pulp kakao maupun yang tidak diaplikasi, tidak terjadi perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan zat yang terdapat dalam cairan fermentasi pulp kakao dapat meracuni gulma, tetapi tidak dapat menekan dan mengendalikan pertumbuhan gulma.
DAYA WARIS DAN HARAPAN KEMAJUAN SELEKSI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI GENERASI F2 HASIL PERSILANGAN ANTARA YELLOW BEAN DAN TAICHUNG Maimun Barmawi; Andika Yushardi; Nyimas Sa’diyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.079 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1882

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai duga daya waris (heritabilitas) dalam arti luas dan kemajuan seleksi pada populasi F2 hasil persilangan kedelai antara Yellow Bean dan Taichung. Daya waris dan kemajuan seleksi merupakan parameter genetik dalam proses seleksi. Penelitian ini telah dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Lampung dari November 2011 sampai dengan Februari 2012 dan dilanjutkan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan tanpa ulangan. Parameter genetik yang diduga adalah heritabilitas dalam arti luas dan kemajuan seleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi F2 mempunyai nilai duga heritabilitas dalam arti luas yang tinggi terdapat pada karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman dan bobot biji per tanaman, sedangkan pada karakter jumlah cabang produktif dan bobot 100 butir populasi F2 mempunyai nilai duga heritabilitas dalam arti luas yang sedang. Nilai duga heritabilitas dalam arti luas yang tinggi menunjukkan bahwa suatu karakter lebih dikendalikan oleh faktor genetik daripada faktor lingkungan. Nilai duga kemajuan seleksi yang termasuk kategori rendah pada penelitian ini adalah umur berbunga, umur panen, jumlah cabang produktif, dan bobot 100 butir per tanaman, sedangkan nilai kemajuan seleksi yang tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, dan bobot biji per tanaman. Nilai duga kemajuan genetik yang termasuk kategori rendah pada penelitian ini adalah umur panen, nilai kemajuan genetik yang termasuk kategori sedang terdapat pada umur berbunga dan bobot 100 butir, sedangkan nilai kemajuan genetik yang tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, dan bobot biji per tanaman. Tingginya nilai kemajuan genetik dalam suatu karakter mengindikasikan bahwa penampilan karakter tersebut didukung oleh faktor genetik, sehingga dapat melengkapi kemajuan seleksi.
PERANCANGAN LANSEKAP KAWASAN RUMAH SUSUN MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG SEBAGAI LABORATORIUM PRAKTIKUM PERTANIAN Ika Fatmasari; Tri Dewi Andalasari; Kushendarto Kushendarto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.658 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1914

Abstract

Laboratorium merupakan salah satu kebutuhan civitas akademi di Universitas, sehingga perencanaan pembangunan laboratorium harus cermat dan mempertimbangkan banyak hal.  Dengan adanya laboratorium yang direncanakan oleh pihak Universitas Lampung dengan kementrian kelautan pada tahun 2010 yaitu penyediaan laboratorium praktikum dan perbaikan kualitas pendidikan, namun sampai saat ini usaha tersebut belum seluruhnya memenuhi harapan karena belum adanya kesesuaian antara keinginan akademika dengan laboratorium praktikum yang diusahakan.  Penelitian ini bertujuan untuk membuat perancangan lansekap area sekitar (outdoor), serta penataan fasilitas pendukung (hardscape) dengan hasil akhir berupa gambar desain, sehingga tercipta perancangan lansekap kawasan Rusunawa Unila yang sesuai dengan laboratorium Praktikum Pertanian.  Berdasarkan hasil analisis dan sintesis, kawasan Rusunawa Unila berpotensi dijadikan area laboratorium praktikum terpadu untuk Fakultas Pertanian dan dapat dikembangkan menjadi 7 zona, yaitu Zona penerimaan A, Zona penerimaan B, Zona olahraga, Zona ruang terbuka hijau, Zona praktikum, Zona parkiran umum, Zona Rusunawa Unila.
KERAGAMAN KARAKTER AGRONOMI KLON-KLON F1 UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) KETURUNAN TETUA BETINA UJ-3, CMM 25-27, DAN MENTIK URANG Putri, Diana Ika; Sunyoto, Sunyoto; Utomo, Setyo Dwi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.521 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1874

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui keragaman karakter agronomi ubikayu (Manihot esculenta Crantz) klon-klon F1 keturunan tetua betina UJ-3, CMM 25 27, dan Mentik Urang. Genotipe yang dievaluasi meliputi berturut-turut 29, 40, dan 25 klon F1 keturunan tetua betina UJ-3, CMM 25-27, dan Mentik Urang. Klon-klon tersebut ditanam di Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung, mulai bulan Juni 2011 sampai Maret 2012. Data dianalisis menggunakan statistika deskriptif untuk mengetahui nilai tengah, ragam, simpangan baku, dan dua kali simpangan baku. Hasil penelitian menunjukkan adanya keragaman warna pada variabel pucuk, tangkai atas, tangkai bawah, batang atas, batang bawah, kulit luar ubi (kecuali keturunan UJ 3), kulit dalam ubi (kecuali keturunan CMM 25-27 dan Mentik Urang), daging ubi (kecuali keturunan CMM 2527), jumlah lobus, dan cabang. Tingkat keragaman tinggi pada jumlah daun, panjang tangkai, panjang daun, tinggi tanaman, panjang ubi, bobot ubi, jumlah ubi (kecuali keturunan CMM 25-27), jumlah akar, bobot total dan indeks panen mengakibatkan seleksi menjadi lebih efektif. Sepuluh klon F1 hasil seleksi yaitu UJ-3-10, UJ-3-25, UJ-3-35, UJ-3-52, UJ-3-54, CMM 25-27-25, CMM 25-27-55, Mentik Urang 7, Mentik Urang 11, dan Mentik Urang 32.
PENGARUH PENAMBAHAN BENZILADENIN PADA PELAPIS KITOSAN TERHADAP MUTU DAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’ Soesiladi Esti Widodo; Zulferiyenni Zulferiyenni; Dian Wahyu Kusuma
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.869 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1893

Abstract

Guava ‘Crystal’ is one of the leading export product of guava. Postharvest problem that occur on guava ‘Crystal’ is the rapid process of ripening and the development of brown spots, so the shelf-life is shorter and causes a decrease in fruit qualities. Damage to fruit can be solved by soaking the fruit in a solution or by coating the fruit, so the rate of respiration and transpiration can be slowed. The material used for soaking the fruit was a plant growth regulators of benziladenine (BA). This research was aimmed at (1) studying the effects of the addition of BA into chitosan coating on the quality and shelf-life of guava ‘Crystal’, and (2) obtaining the best concentration of BA added to the chitosan coating to maintain the quality and prolong the shelf-life of guava ‘Crystal’. The results showed that (1) the addition of 2.5% chitosan coating was significantly able to prolong the fruit shelf-life of guava ‘Crystal’ of 2.83 and 6.12 days longer than control and acetic acid 0.5%, (2) the addition of BA concentrations of 25, 50 and 100 ppm shortened significantly the fruit shelf-life of guava ‘Crystal’, but did not influence its qualities, and (3) the using of 0.5% acetic acid as a solvent in 2.5% chitosan did not cause a bad affect, but soaking in 0.5% acetic acid as a main solution adversely affected the fruit qualities and shelf-life of guava ‘Crystal’.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 (ON PROGRESS) Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022 Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021 Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021 Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021 Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020 Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020 Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020 Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019 Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018 Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue